Paulus
menanyakan dua pertanyaan yang paling penting dalam hidup ini, “Siapakah
Engkau, Tuhan? (Kis. 22:8)” dan berikutnya, “Tuhan, apakah yang harus
kuperbuat? (Kis. 22:10)”
Tuhan, apakah yang harus
kuperbuat?
Elsie
C
Firman yang paling mengerikan di dalam Alkitab dapat
ditemukan di Matius 7:21
ketika Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga.”
Bukankah kita sering diberitahu bahwa kita cukup mengaku
dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan untuk diselamatkan? Bukankah kita juga
sering diberitahu bahwa keselamatan itu perkara gampang, cukup dengan percaya,
dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan perbuatan kita? Bukankah orang
Kristen sering dibombadir dengan konsep bahwa perbuatan baik apapun yang kita
lakukan tidak akan membawa kita kepada Kerajaan Surga? Tahukah Anda bahwa
berdasarkan ajaran Yesus di atas, semua itu merupakan kebohongan?
Ajaran Yesus dengan tegas mengatakan bahwa sekalipun kita
mempercayai Dia sebagai “Tuhan”, itu sendiri tidak akan menyelamatkan kita.
Singkat kata, pengakuan iman kita tidak akan menyelamatkan kita, sekalipun kita
mempercayainya dengan segenap hati, dan dengan setia melafalkannya di gereja setiap
minggu. Hanya satu jenis orang saja yang akan ditemukan dalam Kerajaan Surga
pada hari itu, yaitu mereka yang melakukan
kehendak Bapa di surga. Dengan kata lain, bukan saja apa atau siapa yang
kita percayai, tetapi jauh lebih penting, adalah apa yang kita LAKUKAN yang akan menyelamatkan kita.
Hal ini diungkapkan dengan baik sekali dalam kesaksian
pertobatan Paulus ketika dia menanyakan dua pertanyaan yang paling penting
dalam hidup ini, “Siapakah Engkau, Tuhan? (Kis. 22:8)” dan berikutnya, “Tuhan, apakah
yang harus kuperbuat? (Kis. 22:10)”
Tidak ada pertanyaan yang lebih penting dari kedua pertanyaan ini dalam hidup
ini. Pertanyaan pertama akan membawa kita ke pintu yang terbuka; dan pertanyaan
kedua akan menuntun kita di sepanjang jalan menuju hidup.
Pertanyaan kedua adalah pertanyaan yang harus dipanjatkan
kepada Tuhan setiap pagi, “Tuhan, apakah yang harus kuperbuat hari ini?”
Jalan menuju hidup ialah jalan melakukan kehendak Bapa di
surga. Ini diungkapkan dengan jelas oleh Yohanes di 1Yoh. 2:17, “tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup
selama-lamanya”, dan Ibrani 10:36, “Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya
sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan
itu.” Dan dari ayat 39, janji itu merujuk kepada hidup.
Berdasarkan ajaran Yesus, apapun
doktrin atau pengajaran tentang “iman” yang samasekali mengabaikan perbuatan (melakukan
kehendak Bapa) dapat dipastikan sebagai ajaran palsu. Apapun doktrin tentang
iman yang tidak mengaitkan keselamatan dan melakukan kehendak Allah merupakan suatu
penyalahtafsiran. Seluruh ajaran
Perjanjian Baru menegaskan dengan sebulat suara bahwa iman yang menyelamatkan
ialah iman yang membawa kita untuk melakukan kehendak Bapa di surga.
Thank you... I really like it...
ReplyDelete